PAHIT MANIS TNGP

Awal mula mendapatkan informasi akan diadakan TNGP tingkat nasional pada bulan Agustus 2019. Aku tertarik untuk mengikutinya dan sudah membayangkan alangkah asyikmya bisa berkumpul bersama penulis se-Indonesia. Kemudian aku menghubungi kawan yang bisa memberikan informasi lebih rinci tentang kegiatan TNGP ini. Akhirnya alhamdulillah aku bisa terdaftar untuk mengikuti kegiatan ini dan dimasukkan ke dalam group. Setiap obrolan dalam group kuikuti dan tibalah pada proses penginapan. Aku mulai risau dengan siapakah aku menginap. Aku mulai menghubungi kawan kawan yang di Riau, ternyata mereka tidak ada yang mengikuti. Agak ada rasa ingin membatalkan untuk ikut. Tapi aku berusaha untuk bertahan dan akhirnya dapatlah kontak seorang teman dari kepri Nurhayati, beliau yang mengurus penginapanku dan akhirnya aku mendapat kawan satu kamar dengan seorang guru dari Bangka Belitung ibu Sulfiana. Alangkah senangnya hatiku ketika mendapatkan kawan satu kamar. Dan kami berdua langsung mentransfer dana penginapan ke panitia ibu Yulia. Detik demi detik jam demi jam hari demi hari waktu berlalu, ketika waktu sudah mendekati hari aku mendapat chat wa dari ibu sulfiana yang membatalkan untuk ikut kegiatan TNGP ini. Waduh aku langsung shok dan kecewa juga karena berfikir dengan siapa aku satu kamar. Tapi aku tetap semangat dan menerima dengan tabah saja untuk tetap ikut kegiatan ini.

Akhirnya waktu yang ditunggu tiba, aku berangkat menuju Jakarta pada hari Jumat tanggal 29 November 2019 jam 16.45 naik pesawat batik. Lanjut menuju penginapan yang sudah disiapkan oleh panitia di OYO 1737. Besoknya hari yang ditunggu tunggu datang, aku langsung menuju ke gedung balai kota atau kantor gubernur. Disana aku melihat kawan kawanku dari berbagai daerah berdatangan menuju gedung balai kota gubernur Jakarta. Sampai dalam ruangan aku terasa bingung, canggung dan ada rasa tidak percaya diri karena aku sendiri dan tidak ada kawan dari Riau. Ketika ingin bergabung untuk berfoto aku mengundurkan diri karena mereka memakai pakaian seragam dari daerahnya masing masing. Ya akhirnya aku foto sendiri dulu menyenangi hati

Waktu pembukaan melihat kawan kawan terus berfoto bersama tetapi kebanyakan mereka dari daerah yang sama, jadinya aku berfikir ini temu penulis se-Indonesia atau temu penulis daerah yang sama ketemu di jakarta, aku merasakan ada jarak diantara mereka karena perbedaan seragam. Pada akhirnya aku melihat sebuah kelompok yang berfoto bersama tapi tidak menggunakan seragam yaitu dari DKI Jakarta, wah aku langsung berfikir aku menyelip ajalah biar aku bisa foto ramai ramai, mereka kan tidak tahu aku dari daerah mana. Alhamdulillah akhirnya aku bisa foto beramai ramai dan ada rasa bahagia sedikit bisa masuk dalam kelompok mereka. Aku bertambah senang mendapatkan teman dari daerah kalimantan dan cianjur

Acara pembukaan yang ditunggu tunggu akhirnya datang, yang dipandu langsung oleh ibu Yulia. Deretan kegiatan dibacakan dan dilalui oleh protokol ibu Yulia, yang akhirnya tiba waktu kata sambutan dari pimpinan media guru Bapak Mohammad Ihsan, dari kata sambutan beliau diriku tertarik dengan sebuah kalimat “ BApak Ibu nanti habis dari gedung ini pergi ke monas dan pekikkan sebuah kalimat :INI KARYA KU MANA KARYAMU. Wah akhirnya aku termotivasi untuk melakukannya dan mengajak kawan baruku ke monas ketika istirahat siang untuk melakukan hal seperti yang diungkapkan oleh Bapak Ihsan.

Kegiatan yang paling menarik pada hari itu kami diajak ke perpustakaan nasional. Disitulah aku merasakan kebersamaan bisa foto beramai ramai tanpa ada perbedaan daerah. DIisiniliah aku merasakan tidak ada gate kelompok untuk berfoto dan bersama sama menunjukkan hasil karya masing masing. Pemandu kami sangat hebat sekali pak adan dalam mengajarkan kami untuk melakukan pengambilan gambar dan video. Setelah foto bersama kami pulang ke penginapan masing masing karena besoknya akan bertemu lagi di stasiun MRT

Besoknya di stasiun lebak bulus kami beramai ramai naik kereta api MRT, kami terbagi beberapa kelompok karena kami keramaian. Akhirnya aku bisa merasakan naik kereta MRT menuju kemendikbud. Dalam kereta MRT kami tanpa segan dan malu walaupun orang sekitar melihat kami dan mungkin berfikir aneh tentang kami, tapi kami tetap semangat menunjukkan sebuah hasil karya bersama “SELAMAT DATANG MAS NADIEM”. Dengan berharap nantinya akan bertemu dengan bapak menteri pendidikan yang baru

Alhamdulilah akhirnya kami sampai ke kemendikbud dan langsung mengambil posisi foto di kemendikbud. Setelah kami semua berkumpul di lapangan kemendikbud kami bersama sama menuju gedung F untuk berkumpul di dalam aula bagian atas. Setiap kegiatan kami dengar dan ikuti walaupun bapak menteri tidak bisa hadir pada saat itu. Aku tetap menikmati kebahagiaan kegiataan ini walaupun awal kedatangan sedikit pahit karena kejadian kejadian tidak terduga,tp itu semua terhapuskan dengannya aku mendapat tambahan teman dari beberapa provinsi di Indonesia.. Siangnya aku kembali ke airport untuk menuju Riau. Selamat tinggal semuanya semoga tahun depan kita bisa berkumpul lagi di acara yang lebih seru lagi dan tidak ada gate gate dalam daerah. Semoga itu terkabulkan.

Biodata penulis

Arni Iswari,S.Si,M.Pd lahir dikota Dumai pada tanggal 7 Juli 1979. Seorang guru matematika di SMAN 2 Dumai...Selain mengajar kegiatan yang diikuti sebagai pamong Pramuka di saka bahari lanal Dumai dan sudah banyak keliling indonesi mengikuti kapal perang TNI angkatan laut. Hasil karya nya buku kupas tuntas matematika kelas X, antologi puisi rekor MURI, antologi puisi penerima dan buku matematika wajib kelas X .